Laman

Minggu, 23 Oktober 2011

In Memoriam Louis Armstrong

Jazz kini telah menjadi musik universal. Jazz dimainkan di mana-mana, di hampir seluruh kota dunia, termasuk Medan. Belum lama ini, Medan sendiri menggelar dua event jazz “bertaraf internasional” Namun, bicara tentang jazz tak akan lepas dari nama seorang musisi Afro-Amerika ini. Ia adalah Louis Armstrong
, musisi kelahiran New Orleans, 4 Agustus, 1901, yang dikenang kembali setiap tahun, tepat pada bulan ini. Ia adalah pemain cornet bersuara khas berat dengan teknik scat-singing yang mampu membawa orang hanyut kedalaman jazz sebenarnya. 

Armstrong lahir dari keluarga miskin di New Orleans, Lousiana. Ayahnya ialah William Armstrong (1881-1922) dan ibunya Maty “Mayann” Albert yang tinggal di sebuah kota kecil bernama Uptown New Orleans dan lebih dikenal dengan sebutan Back of Town.

Besar dan tumbuh bersama kakeknya, di usia lima tahun Armstrong masuk sekolah Fisk School. Namun, tak lama kemudian ia keluar dari sekolah itu. Di usia tujuh tahun ia lalu bergabung dalam sebuah quartet dan menyanyi di jalanan untuk mencari uang.

Hidup di jalanan dan nyaris tanpa mendapat didikan dari orangtuanya yang telah meninggalkannya kepada kakeknya di usia lima tahun, seorang pengusaha di New Orleans memberikan pekerjaan kepada Arsmstrong. Pengusaha bernama Karnofskys itu juga membimbing Armstrong seperti anak sendiri. Masa-masa itu pernah dituliskan Arsmtrong dalam sebuah memoar pada tahun 1909.

New Orleans Home for Colored Waifs adalah tempat di mana Armstrong berkarir musik untuk pertama kalinya. Di sini ia mulai memperdalam permainan cornet. The Home bermain di sekitar kota New Orleans. Waktu itu, usia Armstrong sendiri masih 13 tahun. namun, permainannya telah mendapat perhatian publik.

Sayangya, setahun kemudian Armstrong meninggalkan The Home setelah bertemu ayahnya dan kembali ke keluarganya. Dia sempat kembali bermusik di jalan. Namun, hanya berlangsung sebentar karena ia bergabung dalam sebuah projek musik bersama Henry Ponce, di mana ia mulai mendapat bimbingan musik dari musisi jazz (bass drums) Black Benny.

Jam terbang Arsmtrong semakin tinggi setelah berkenalan dengan beberapa musisi jazz yang besar di New Orleans saat itu. Sebut saja misalnya, Bunk Johnson, Buddy Petit, Kid Ory, dan Joe “King” Oliver, yang menjadi mentor bagi musisi-musisi muda di New Orleans saat itu. Sejak itu, Armstrong yang sudah bergabung dalam sebuah band bernama Fate Marable mulai tur keliling dan tampil di berbagai panggung musik hingga Mississippi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar